Pada 1 Maret 2014, berlokasi di Patrimonium, daerah Selwerd, Groningen, telah diselenggarakan JEI 2014. JEI merupakan singkatan dari Jabat Erat Indonesia, yang sudah menjadi acara tahunan PPI Groningen. JEI tahun ini mengambil tema “Diaspora Indonesia sebagai Katalis Pembangunan Bangsa”.
Menurut Jesco Siahaan, ketua JEI 2014, tema ini diambil sebagai sebuah harapan kepada Warga Negara Indonesia yang berdomisili di luar negeri, khususnya di Groningen, untuk selalu melakukan yang terbaik dan mengambil manfaat – manfaat terbaik dari studi maupun pekerjaan yang sedang dijalani di sini, sehingga diharapkan orang – orang ini dapat menjadi agen pemacu pembangunan bangsa Indonesia.
Sedangkan untuk JEI itu sendiri, menurut Jesco, merupakan forum untuk mempererat jaringan diaspora Indonesia di Groningen. Untuk itu, panitia JEI mengundang Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Ibu Retno Marsudi, untuk menjadi pembicara dalam acara ini. JEI juga berfungsi sebagai ajang sharing motivasi dan pengalaman dari para senior dan alumni agar para pelajar yang sedang menempuh studinya, menjadi lebih terpacu untuk meraih kesuksesan dalam bidang studi yang sedang dijalani di Belanda ini.
Perbincangan dalam acara ini dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu perbincangan bersama Ibu Retno Marsudi mengenai hubungan kerjasama antara Indonesia dan Belanda , kemudian bersama jajaran KBRI mengenai hal-hal teknis administrasi kependudukan, serta bersama para alumni untuk berbagi pengalaman dan motivasi.
Tentu acara ini tidak hanya berisi bincang-bincang dengan narasumber saja, acara ini juga diisi dengan penampilan – penampilan menarik dari para pelajar dan WNI yang menetap di Groningen. Acara ini dibuka dengan penampilan Tari Merak, dan ditutup dengan penampilan dari Paduan Suara PPI Groningen, ada juga penampilan menarik dari Ibu Windari serta permainan piano yang luar biasa dari Raysida Noor. Tidak ketinggalan, dalam acara ini juga dihidangkan sajian khas Indonesia.
Para pengunjung merasa puas dengan penyelenggaraan dan persiapan acara ini. Bagi para pengunjung, khususnya mereka yang baru saja memulai masa studinya, acara ini sangat informatif, bermanfaat, dan juga menghibur. Menurut mereka, sosialisasi dari JEI 2014 ini sudah sangat baik, hanya saja, masalah acara yang sedikit ngaret dan juga keambiguan alamat tempat dan pintu masuk menjadi kritik dari mereka.
Jesco memaparkan bahwa JEI ini dipersiapkan hanya dalam waktu satu bulan. Ketika ditanya masalah hasil dari acara serta harapannya untuk acara PPI Groningen ke depannya, ia mengatakan “Thanks God, we are very satisfied. Harapannya agar rekan-rekan sesama pelajar Indonesia di Groningen tetap aktif dan semangat dalam memberikan partisipasi dalam kegiatan – kegiatan PPIG. Sebagai international students di Groningen, janganlah kita hanya membangun networking dengan international students saja, tetapi juga dengan sesama Indonesian students, sebab menurut saya juga merupakan salah satu bentuk usaha kita untuk mengharumkan nama bangsa di negeri orang.“ (Elisabet Keisia)