International Cultural Exchange (ICE) merupakan kegiatan yang diadakan oleh organisasi mahasiswa internasional di Groningen dan telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. ICE diadakan dengan maksud untuk memperkenalkan negara dan budaya dari negara-negara dari mahasiswa dari mana organisasi berasal.
Acara ini sendiri diinisiasi oleh HOST, yang merupakan organisasi pemuda yang berbasis di Groningen. Persiapan ICE 2016 diadakan pada tanggal 22 April 2016, sedangkan persiapan sudah dimulai dimulai sejak 5-6 bulan sebelumnya dengan mengumpulkan setiap organisasi mahasiswa international yang tertarik untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengadakan kegiatan ini. Kegiatan ICE terfokus pada 2 hal, yaitu internasional dinner, dimana disuguhkan makan malam dengan menu otentik yang dipilihkan dari beberapa negara tempat mahasiswa internasional berasal, kemudian dilanjutkan dengan pertunjukkan budaya yang disiapkan oleh setiap organisasi internasional tersebut.
Pada kegiatan International Cultural Exchange 2016, PPI Groningen kembali berpartisipasi bersama dengan beberapa organisasi internasional lainnya. Lengkapnya, organisasi mahasiswa internasional yang berpartisipasi adalah:
- African Student Community (ASC)
- Association of Latin American Students (ALAS)
- Graduate Indian Student Association (GISA)
- Groningen University Turkish Student Association (GUTSA)
- Perhimpunan Pelajar Indonesia Groningen (PPIG)
- Saudi Student Club (SSC)
- Vietnamese Student Association in Groningen (ViSOG)
- Hospitality for Overseas Student (HOST)
Kegiatan ICE dirancang untuk mengundang 120 orang dengan menjual tiket seharga €6 per orang, dan satu minggu sebelum kegiatan berlangsung, tiket sudah terjual habis, hal ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari mahasiswa internasional terhadap kegiatan ini.
Pada kegiatan ICE 2016, PPI Groningen (PPIG) bersama SSC menyiapkan makanan penutup untuk acara makan malam internasional. PPIG menyiapkan Dadar Gulung Pandan, yang disiapkan oleh Badan Pengurus Harian (BPH PPIG), sedangkan untuk pengenalan budaya Indonesia, PPIG mempersembahkan tarian daerah dari Jakarta, yaitu Lenggang Nyai, yang ditarikan oleh Karina Miatantri serta Andhasa Wardhana. Peserta kegiatan yang datang mengikuti ICE 2016 begitu antusias dengan tarian yang dibawakan oleh teman-teman dari PPIG, sehingga setelah selesai pementasan, banyak meminta berfoto bersama dengan teman-teman penari PPIG.
Melihat antusiame dari pengunjung, maka kegiatan ICE dapat dijadikan salah satu cara memperkenalkan Indonesia kepada komunitas internasional di Groningen.