Hari Senin, 19 Januari 2015, rombongan dari Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat yang berjumlah 12 orang yang dipimpin oleh Matias Mairuma, Bupati Kaimana. Delegasi dari Kaimana tersebut bermaksud mengadakan kerjasama dengan Hanzehogheschool untuk mengirimkan pelajar dari Kaimana setiap tahunnya untuk belajar technology and applied science di Hanzehogheschool dengan sharing beasiswa antara Kaimana dan Hanze. Sebagai rangkaian dari kegiatan tersebut, PPIG sebagai organisasi mahasiswa Indonesia di Groningen diminta untuk memberikan gambaran kegiatan PPIG dan dukungan terhadap pelaksanaan program tersebut. Pada tanggal 20 Januari 2015, pukul 17:00 – 18:30 CET dilaksanakan audiensi antara Kaimana dengan PPIG. Pada audiensi tersebut juga datang rombongan dari kedubes RI di Belanda yang dipimpin Bapak Wakil Duta Besar RI untuk Belanda Bapak Ibnu Wiwoho Wahyutomo dan atase bidang pendidikan Bapak Bambang Hari Wibisono.
Pada kesempatan pertama Bupati Kaimana menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan mereka serta gambaran tentang Kaimana. Kaimana adalah sebuah kabupaten di Papua Barat yang ditinggali oleh sekitar 53 ribu penduduk dan yang terletak di wilayah pantai dengan potensi laut yang luar biasa. Namun kondisi infrastruktur pendikan dan kesehatan yang menurut Matias masih sangat tertinggal dibandingkan dengan daerah di wilayah Indonesia barat menyebabkan kualitas sumber daya manusia yang juga kalah bersaing dengan tenaga kerja dari luar papua. Dari beberapa perusahaan yang beroperasi di Kaimana, tenaga kerja asli dari Kaimana rata – rata hanya sebagai Satpam atau tenaga kasar dan sedikit sekali yang menduduki posisi penting dalam management perusahaan. Saat ini program dari UP4B untuk mengirimkan siswa dari Kaimana belajar di Ternate, Maluku atau Makasar dinilai belum signifikan untuk meningkatkan kualitas anak anak Kaimana. Dengan anggaran yang cukup besar dari otonomi khusus, Bupati Kaimana dengan ide besarnya ingin mengirimkan siswa terbaiknya untuk studi di Hanzehogheschool, Groningen.
Menyambut ide tersebut, pihak KBRI memberikan dukungannya agar program dapat berjalan dengan baik dan tercapai tujuan yang diharapkan. Pihak KBRI juga secara aktif sangat terbuka jika dari pihak Kabupaten meminta bantuan yang diperlukan selama program berjalan. Dalam kesempatan tersebut Wakil Dubes menekankan peran dari KBRI adalah sebagai pelayan dari seluruh warga Indonesia di Belanda, yang akan siap kapan saja untuk memfasilitasi dan membantu seluruh warga Indonesia.
Mewakili pelajar Indonesia di Groningen, Ketua PPIG, Kuswanto menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Hanzehogheschool, Kaimana dan KBRI atas inisiatif kerjasama tersebut, dan bersiap mendukung sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing masing. Sebagai langkah awal, pihak PPIG membuka komunikasi dengan calon peserta beasiswa dari Kaimana mengenai kehidupan akademik dan non akademik, maupun persiapan sebelum keberangkatan ke Groningen, ketika datang dan studi di Groningen. Selanjutnya dari PPIG memberikan gambaran beberapa kegiatan yang dilakukan secara rutin oleh PPIG selama kurun waktu setahun. Pada kesempatan itu, PPIG juga menyampaikan kegiatan Indonesian Day and Dinner 2014 yang bertema tentang kelautan yang mungkin sesuai dengan karakter Kabupaten Kaimana untuk mungkin dapat dilakukan kerjasama yang disambut baik oleh Bupati Kaimana.
Pertemuan diakhiri dengan ramah tamah antara seluruh peserta, dan berakhir pukul 18:30. Pertemuan yang sangat efektif dan bermanfaat untuk semua.
Groningen, 25 Januari 2015